Astronot adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seorang antariksawan. Istilah ini juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia atau negara sahabat.
Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot (meski bukan istilah resmi pemerintah RRC), antariksawan dari China. Taikonot pertama adalah Yang Liwei.
Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan astronotnya ke luar angkasa.
Hingga akhir 1970-an hanya orang-orang Amerika dan Soviet yang merupakan astronot aktif. Pada 1976 pihak Soviet memulai program Intercosmos dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 6 kosmonot dari negara-negara sosialis lainnya, diikuti kelompok kedua yang berlatih pada 1978. Pada sekitar waktu yang hampir sama pada 1978 Badan Luar Angkasa Eropa memilih 4 astronot untuk berlatih untuk misi Spacelab pertama mereka di pesawat Ulang Alik NASA. Pada 1980 Perancis memulai pemilihan astronot mereka (mereka dipanggil "spasionot"), diikuti oleh Jerman pada 1982, Kanada pada 1983, Jepang pada 1985 dan Italia pada 1988.
Astronot-astronot pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur - umumnya pilot-pilot penguji - dengan latar belakang militer. Astronot militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.
Hingga kini, delapan belas astronot telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh astronot telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.
Para ilmuwan AS kini memantau dengan seksama pergerakan Apophis, yang dijadwalkan akan melintas sekitar 32.000 km dari Bumi pada 2029.
Para pakar sebelumnya telah menyatakan Apophis, yang dapat menghancurkan sebuah negara berukuran sebesar Inggris, jika menghantam Bumi, kemungkinan akan mengubah orbitnya, sehingga akan berada pada lintasan yang dapat menghantam Bumi saat asteroid itu melintas lagi pada 2036.
Bagaimana sebaiknya respon masyarakat internasional terhadap ancaman asteroid itu akan menjadi topik empat seminar yang dimulai akhir tahun ini, dengan tujuan merancang sebuah kesepakatan untuk diajukan kepada PBB pada 2009.
Russell Schweickart, Ketua Umum Asosiasi Penjelajah Antariksa, yang para anggotanya adalah astronot, menyatakan ada suatu kebutuhan bagi ditetapkannya berbagai prosedur yang diakui secara internasional untuk menghadapi asteroid.
"Kita tahu bagaimana mengindentifikasi sebuah astroid, kita tahu bagaimana menghalaunya. Yang jadi masalah adalah siapa yang akan memikul tanggung jawab untuk menghadapinya. Siapa pengambil keputusannya?" kata Schweickart.
Masalah tersebut terletak pada kenyataan bahwa tak mungkin untuk menetapkan lebih awal bagian bola dunia mana yang kemungkinan akan dihantam asteroid ketika benda langit itu pertama kali diidentifikasi akan mengancam planet Bumi.
Schweickart mengemukakan kelompok kerja yang terdiri atas para ilmuwan, diplomat dan pakar terkemuka dalam hukum ienternasional akan mengupayakan rancangan sebuah persetujuan untuk dipertimbangkan PBB dalam jangka dua tahun mendatang.
sumber dari: id.wikipedia.org/wiki/Antariksawan